Friday, April 19, 2013

Teori Kepribadian Sehat


TEORI KEPRIBADIAN SEHAT

A.      Allport (Ciri Kepribadian Sehat)
Allport lebih optimis mengenai kodrat manusia daripada pandangan dari Freud. Ia memperlihatkan suatu keharuan yg luar biasa terhadap manusia. Pengalaman-pengalaman pribadinya kelak tercemin dalam pandangan-pandangan teroritisnya tentang kodrat kepribadian manusia. Kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyajung. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi.
Ia percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang dewasa yang neuritis. Orang-orang yang neuritis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
Menurut Allport perkembangan proparium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat proparium berkembang dari masa bayi sampai masa remaja melalui tujuh tingkat diri. Proparium merupakan suatu syarat munculnya kepribadian yang sehat. 7 tingkat tersebut adalah ;
  1. Perluasan perasaan diri.
Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri berpusat pada individu. Kemudian ketika pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak.
  1. Hubungan diri yang hangat dengan orang lain.
Allport membedakan 2 (dua) macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain ;
a.       Kapasitas suntuk keintiman.
Mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab. Hasil dari kapasitas keintiman dalah suatu perluasan diri yang berkembang baik. Orang mengungkapkan partisipasi otentik dengan orang yang dicintainya dan memperhatikan kesejahteraannya. Cinta dari orang yang sehat adalah tanda syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
    1. Kapasitas untuk perasaan terharu
Orang yang sehat memiliki kapsitas untuk memahami kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.


  1. Keamanan emosional
Kepribadian sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia, sehingga emosi-emosi ini tidak menggangu aktivitas-aktivitas antarpribadi.
  1. Persepsi realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
  1. Keterampilan–keterampilan dan tugas–tugas
Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu suatu tingkatan kemampuan. Menggunakan keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya terhadap pekerjaan kita.
  1. Pemahaman diri
Orang yang memiliki suatu pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Orang yang matang akan menjadi hakim yang saksama terhadap orang orang lain., dan dapat diterima dengan lebih baik oleh orang lain.
  1. Filsafat hidup yang mempersatukan
Allport menekankan bahwa nilai-nilai adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Individu dapat memilih yang berhubungan dengan dirinya sendiri atau mungkin nilai itu luas dan dimiliki oleh banyak orang. Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness). Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.

Kerangka dari tujuan-tujuan itu adalah nilai, yang bersama dengan tujuan sangat penting dalam rangka mengembangkan filsafat hidup. Memiliki nilai-nilai yang kuat merupakan salah satu ciri orang matang. Orang-orang neurotis tidak memiliki nilai atau memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara, yang tidak cukup kuat untuk mempersatukan semua segi kehidupan.
Suara hati berperan dalam menentukan filsafat hidup. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dengan suara hati tidak matang. Yang tidak matang, suara hatinya seperti pada kanak-kanak: patuh dan membudak, penuh larangan dan batasan, bercirikan perasaan "harus". Orang yang tidak matang berkata, "Saya harus bertingkah laku begini." Sebaliknya, orang yang matang berkata, "Saya sebaiknya bertingkah laku begini." Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis.

B.       Rogers (Perkembangan Kepribadian)
Menurut Rogers kepribadian yang memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut Rogers yang meliputi ;
1.         Perkembangan Sepribadian (Self)
2.         Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
3.         Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhya

1.         Perkembangan kepribadian (Self)
Inti dari teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah “self” dari pengalaman-pengalaman dari realita masing-masing individu.
Dalam setiap bertambahnya umur, anak bisa berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya dan tidak di serahkan kepada baby sister

2.         Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu                   
Setiap manusia memiliki kebutuhan basic (dasar) akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.

3.         Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers, pertama orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi, karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi. Kedua manusia–manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah, kecewa, ketakutan, dan kelembutan mereka.
Ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup pada masa sekarang sebagai kehidupan eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum. Keempat manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang hamonis dengan orang lain.  Kelima manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar   ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan merasa agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya. Dan terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dri pada orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi mereka.

Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a.       Keterbukaan pada pengalaman
b.      Kehidupan eksistensial
c.       Kepercayaan terhadap organism sendiri
d.      Perasaan bebas
e.       Kreatifitas

C.      Maslow (Hierarki Kehidupan Manusia)
Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Salah satu hal menarik di awal karirnya adalah ketika melihat beberapa kebutuhan lebih didahulukan dibanding yang lainnya. Sebagai contohnya, ketika haus dan lapar, maka Anda akan terlebih dahulu mengatasi haus dibandingkan lapar. Karena tanpa makanan kita dapat bertahan selama beberapa minggu, tetapi tanpa minuman hanya beberapa hari saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan minuman lebih kuat dibandingkan dengan makanan. Maslow mengambil ide ini dan menciptakan apa yang saat ini dikenal dengan Hierarchy of Needs.
Maslow menggunakan piramida (gambar 1) sebagai peraga untuk memvisualisasikan gagasannya mengenai teori hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai yang paling rendah (bersifat dasar) sampai yang paling tinggi.
Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi 5 (lima) tingkatan, antara lain sebagai berikut ;
1.         The Physiological Needs
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah kebutuhan udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow percaya bahwa kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.

2.         The Safety and Security Needs
Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan keamanan. Diantaranya; physical security (aman dari kejahatan dan agresi), security of employment (keselamatan kerja), security of revenues and resources (keamanan sumber daya), moral and physiological security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan keluarga), security of health (keamanan kesehatan), dan security of personal property against crime (keamanan kekayaan pribadi dari kejahatan).
Karena adanya kebutuhan inilah maka dibuat aturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem asuransi, pensiun, dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan banyak tidak terpenuhi maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah negatif.

3.         The Love and Belonging Needs
Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi profesional, tim olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga, pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
4.         The Esteem Needs
Menurut Maslow, semua manusia membutuhkan penghargaan, menghargai diri sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang perlu melibatkan diri untuk mendapatkan pengakuan dan mempunyai kegiatan atau kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri, baik di dalam pekerjaan ataupun hobi.
Terdapat dua tingkatan kebutuhan penghargaan/penghormatan. Tingkatan yang lebih rendah terkait dengan unsur-unsur ketenaran, rasa hormat dan kemuliaan. Tingkatan yang lebih tinggi mengikat pada konsep kepercayaan diri, kompetensi, dan prestasi. Tingkatan yang lebih rendah umumnya dianggap miskin. Hal ini tergantung orang lain atau seseorang membutuhkan diyakinkan karena harga diri yang lebih rendah. Orang dengan harga diri yang rendah membutuhkan penghargaan dari orang lain.
Namun, keyakinan, kompetensi, dan prestasi hanya membutuhkan satu orang dan orang lain tidaklah penting untuk kesuksesan sendiri. Semua empat tingkatan sebelumnya disebut deficit needs, atau D-needs. Yaitu, jika Anda tidak memiliki cukup sesuatu (defisit) maka akan merasa perlu. Tetapi jika Anda mendapatkan semua yang dibutuhkan maka tidak akan merasakan apa-apa. Seperti halnya, “You don’t miss your water till your well runs dry!”

5.         Self Actualization Needs
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah manusia untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang unik dan berusaha menjadi yang terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai Self Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or more accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949).
Selain menggambarkan apa yang dimaksud dengan aktualisasi diri dalam teorinya, Maslow juga mengidentifikasi beberapa karakteristik kunci dari aktualisasi diri seseorang, antara lain ;
a.         Acceptance and Realism
Mempunyai persepsi realistis dari diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan di sekitar mereka.
b.        Problem-centering
Prihatin dengan pemecahan masalah di luar diri mereka, termasuk membantu orang lain dan mencari solusi terhadap permasalahan di lingkungan luar mereka. Orang-orang seperti ini sering termotivasi oleh tangggung jawab pribadi dan etika.
c.         Spontaneity
Spontan dalam pikiran internal dan perilaku mereka keluar. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan aturan dan harapan sosial, cenderung terbuka dan tidak konvensional.

d.        Autonomy and Solitude
Karakteristik lain dari aktualisasi diri seseorang adalah kebutuhan akan kebebasan dan privasi.
e.         Continued Freshness of Appreciation
Melihat dunia dengan penghargaan, kekaguman yang berlangsung terus menerus. Bahkan, pengalaman sederhana terus menjadi sumber inspirasi dan kesenangan.
f.         Peak Experiences
Individu yang mencapai aktualisasi diri sering memiliki apa yang dimaksud pengalaman puncak Maslow, atau saat suka cita. Setelah semua pengalaman ini orang merasa terinspirasi, diperkuat, diperbaharui atau ditransformasikan.

Untuk tingkatan yang terakhir (kelima) ini sedikit berbeda. Maslow telah menggunakan berbagai istilah untuk merujuk ke tingkat ini. Dia menyebutnya growth motivation (berbeda dengan motivasi defisit), being needs (atau B-needs, berbeda dengan D-needs), dan self-actualization itu sendiri.
Maslow percaya bahwa satu-satunya alasan bahwa orang tidak akan bergerak dengan baik dari arah aktualisasi diri adalah karena kendala di masyarakat. Maslow menyatakan bahwa pendidik harus menanggapi potensi individu telah untuk tumbuh menjadi orang yang mengaktualisasi dirinya sendiri.

D.      Erich Fromm (Ciri Kepribadian Sehat)
Menurut Erich Fromm, manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.
Menurut Fromm, ada 5 (lima) watak sosial di dalam masyarakat, yakni ;
1.         Penerimaan (receptive)
2.         Penimbunan (hoarding)
3.         Penjualan/pemasaran (marketing)
4.         Penghisapan/pemerasan (exploitative)
5.         Produktif (productive)

Dari kelima watak sosial ini yang benar-benar tepat dan sehat hanyalah watak produktif karena watak produktif didorong oleh cinta dan akal budi dan dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan pribadi dan masyarakat.
Masyarakat yang baik itu perlu ditopang dengan cinta. Oleh karena itu, Fromm menyebutkan 5 tipe yang berbeda tentang cinta, yaitu ;
1.         Cinta persaudaraan
2.         Cinta keibuan
3.         Cinta erotik
4.         Cinta diri
5.         Cinta ilahi

Menurut Fromm, cinta sangat penting untuk membangun dunia yang lebih baik sebab yang dicari setiap orang di dalam masyarakat bukan penderitaan.
Jadi menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan-hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan tidak saling merusak atau menyingkirkan satu dengan lainnya. Tujuan hidup seorang pribadi adalah keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki, pada apa kegunaannya atau fungsinya (A man whose goal in life is being, not having and using). Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
·         mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat,
·         mampu mencintai dan dicintai,
·         mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
·         mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
·         mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
·         memiliki watak sosial yang produktif.

No comments: